Sabtu, 04 Juni 2016

Pantai Ujung Tiro, Surga di Ujung Utara Bulukumba

Pantai Ujung Tiro, namanya belum terlalu menggema seperti pantai-pantai lainnya yang ada di pesisir Bulukumba, seperti Pantai Tanjung Bira, Pantai Bara, ataupun Pantai Apparalang. Terletak di Desa Eka Tiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba, kira-kira membutuhkan jarak tempuh sekitar 60 hingga 90 menit dari Kota Bulukumba, ibukota kabupaten Bulukumba. 

Ah kamu mah, sudah dipandu, masih aja betah liatin dinding tembok

Menjangkau Pantai Ujung Tiro, tidak terlalu susah, karena lokasinya sejalur dengan Pantai Apparalang, Pantai Mandala Ria dan Pantai Samboang. Lokasinya bahkan bisa dikatakan satu kompleks dengan Pantai Samboang. Jika dari Kota Bulukumba bisa mengambil jalur poros menuju Pantai Tanjung Bira, setelah tiba di pertigaan antara Desa Ara dan Desa Bira, selanjutnya mengambil jalur menuju Desa Ara. Terus-terus sampai mendapat Gerbang Pantai Samboang yang terletak di pinggir jalan raya. Jika sudah tiba di gerbang Pantai Samboang selanjutnya belok kanan sampai mentok pada pertigaan, lalu belok kiri terus-terus sampai mendapat papan penunjuk arah yang bertuliskan Pantai Ujung Tiro, belok kanan lagi. Ikuti terus jalan, hati-hati karena jalannya sangat sempit, licin dan berbatu. Nanti di ujung jalan akan ada sebuah rumah yang disampingnya ada lahan parkir, disitulah tempat memarkir kendaraan. Tetapi jangan kaget yah, uang parkirnya Rp.30.000 untuk Mobil. Jangan lupa melihat pemandangan sebelah kanan saat sudah memasuki jalan sempit yang berbatu.
Kalau lihat yang ini, masih betah di kamar gak???


Ah masa kena AC terus, sekali-kali yang alami dong


Pantai Ujung Tiro, jika dilihat secara sekilas mirip Tanah Lotnya Bali, atau Pantai Balekambang nya Malang. Beberapa orang-orang hitsnya Instagram sudah pernah mengeksplor pantai ini, tetapi pantai ini masih bisa dikatakan belum terjamah dan masih alami. Waktu saya dan teman-teman datang, pantai ini sepi, tak ada satupun pengunjung, padahal kami datang pada saat hari libur, bahkan seminggu setelah memasuki bulan puasa. Hanya seorang nenek tua yang penjaga rumah sekaligus penjaga parkir dan warung di sekitar Pantai Ujung Tiro. Mengunjungi pantai ini kalau bukan untuk melihat sunrise, . sebaiknya jangan terlalu pagi, bagusnya kira-kira pukul 10an keatas. Pada saat itu, matahari mulai terik, awan mulai menipis sehingga langit membiru, otomatis laut akan ikut menjadi biru, sehingga sangat cocok bagi yang suka berfoto. 
Mati tetapi tetap indah


Indonesia itu banyak tempatnya yang KETJEH BADAYYY, jangan ngantor mulu


Kondisi Pantai Ujung Tiro agak mirip dengan Pantai Apparalang, yaitu pantai karang. Sepanjang garis pantainya, laut langsung berbatasan dengan tebing karang, sehingga tak ada garis pantai yang berupa pasir seperti di Pantai Samboang atau Pantai Bara atau Pantai-pantai lainnya di Bulukumba. Pantai Ujung Tiro berupa sebuah pulau karang yang besarnya mungkin hanya sebesar rumah. Sebuah jembatan kayu yang mungkin panjangnya kurang lebih sekitar 10 meter menjadi penghubung antara pulau karang ini dengan daratan Pulau Sulawesi. Pantai Ujung Tiro cocoknya untuk bersantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang bertiup di tengah-tengah jembatan kayu tersebut. Pantai Ujung Tiro merupakan surga bagi pecinta fotografer dan selfie.

Pantai Ujung Tiro adalah sebuah Surga dengan segala pesonanya. Langit dan Laut yang membiru seolah menyatu. Kesejukan yang tercipta dari angin yang bertiup semilir membelai wajah seolah mengucapkan selamat datang bagi siapapun yang datang. Kedamain yang tercipta dari heningnya suasana yang terpecahkan oleh suara deburan ombak yang sekali-kali menghujam karang. 
Ombak bernyanyi dan angin bersyair


Pantai Ujung Tiro, Datangi, setelah sampai duduklah dan diamlah, pandangi laut dan langit yang membiru. resapilah ombak yang bernyanyi dan rasakanlah angin yang bersyair. Karena simphony alam di pantai Ujung Tiro tak ada duanya. 
Tingkat kebahagiaan diukur dari kelebaran senyum, kata orang
Bahagia? kamu yang ciptakan sendiri


Indonesia itu yah seperti ini


Tips Jika ingin ke Pantai Ujung Tiro
1. Bawa Kendaraan sendiri, tidak ada kendaraan umum ke sana
2. Kondisi kendaraan harus baik, harus mampu dalam penanjakan
3. Isi bensin banyak-banyak, tidak ada pertamina
4. Kalau suka berfoto, pakai baju warna cerah yang kontras dengan warna biru
5. Jangan lupa kacamatanya dan topinya serta tongsisnya
6. Bawa Bekal jika ingin berlama-lama disana, penjual makanan berat tidak ada, adanya cuma penjual snack dan rokok tetapi pasti mahal, parkiran saja 30,000 rupiah.
7. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi sampah plastik
8. Kalau tidak tahu arah, ikut petunjuk gugel maps
9. Bagi yang suka membaca atau ngopi boleh membawa buku dan kopinya
10. Hati-hati jika ingin turun ke air, agak licin  

Terima kasih sahabat-sahabatku, Nurfaisah Arsal, Nurul Aswan, Kurniawan dan Muhammad Kamal Sidik, tanpa kalian mungkin saya belum bisa melihat Setitik Surga yang Tuhan jatuhkan di Bulukumba ini. Terima kasih Tuhan Yang Maha Pengasih atas limpahan berkat-Mu kami bisa tiba di Pantai Ujung Tiro dengan selamat dan Kembali ke rumah masing-masing dengan kondisi sehat wal afyat walaupun kantong menangis pilu. Terima Kasih para instagramers, @misstikus @eghafajrin @panritalopiparadise @explorebulukumba dan lainnya berkat foto kalian di instagram kami bisa sampai disini. 


Pantai Ujung Tiro, Desa Eka Tiro, Kecamatan Bonto Tiro, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Pada 28 Mei 2016.

____ Achyie Sabang ____ 
  

 

2 komentar: